Recent twitter entries...

TUGAS SOFTSKILL PENGANTAR BISNIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS




                                         NAMA   : NESTY KHANISTIANI
                                     NPM     : 26213392
                                KELAS  : 1EB23


TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS


1.      PENGERTIAN

Tanggung Jawab Sosial merupakan suatu tanggung jawab yang harus di lakukan dalam suatu lingkungan perusahaan bisnis agar adanya solidaritas yang tinggi dalam bernisnis atau dapa juga dikatakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan, memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.


2.      BENTURAN DENGAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan) seringkali disebabkan oleh proses produksi suatu perusahaan atau suatu bisnis yang dijalankan.Benturan ini terjadi dalam berbagai tingkat dari perusahaan kecil, menengah hingga besar dan benturan terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi (udara, air, limbah, suara bahkan mental kejiwaan ), hal-hal bersifat normatif dilanggar, ketertiban yang kurang dan berbagai hal lainnya.
Untuk menjalankan suatu tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal yang ,endorong terlaksanya etika bisnis adalah sebagai berikut :

·         Dorongan dari pihak luar, yaitu dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan biaya tambahan untung-rugi usaha
·         Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanism pebisnis yang melibatkan rasa,karsa,karya yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur. 

3.      DORONGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Pelaksanaan tanggung jawab sosial didorong oleh masalah-masalah sosial, berikut klasifikasinya :

a.  Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.
Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan
.
                        Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan
·         Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja
·         Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasif.
·         Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
·         Peningkatan mutu produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
·         Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
b.   Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
 Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam         lingkungannya banyak di pengaruhi oleh proses produksi.
c.  Penghematan Energi  
     Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi.
d. Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
e.  Gerakan konsumerisme.
Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
                               
   a) Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan  konsumen   atas praktek bisnisnya.
   b) Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
   c) Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
   d) Pelayanan purna jual yang lebih baik.
   e) Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.

4.      ETIKA BISNIS

Etika pergaulan dalam suatu bisnis sering disebut etika pergaulan bisnis yang merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab social suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri.

Hubungan antara bisnis dengan konsumen
Hubungan antara bisnis dengan pelanggan / konsumenini suatu hubungan paling dasar mengenai tentang seputar produk dan ruang lingkupnya.
Hubungan dengan karyawan
biasa juga disebut hubungan antara employer dengan employee. Di dalamnya termasuk penerimaan, latihan, promosi, transfer, demosi, dan PHK.
Hubungan antar bisnis
Pemberian informasi hubungan yang terjadi diantara perusahhan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir maupun distributornya.
Hubungan dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupu calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghimdari pengambilan keputusan yang keliru. 
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga – lembaga keuangan, dalam hal ini yang paling sering berhubungan dengan perusahaan adalah Lembaga Perpajakan yang berkaitan dengan jumlah pajak yang harus dibayar melalui hasil analisa laporan keuangan perusahaan.

5.      BENTUK-BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di indonesia adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP).
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah
   banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak.

2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.

3. Penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (k3).
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung maupun yang lainnya.

4. Perkebunan Inti Rakyat (PIR).
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.

5. Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat.
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar, oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.

Sumber :          http://nindysintya.wordpress.com

Comments (0)

Posting Komentar